Anekdotmengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan.
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Dalam contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom ketiga. No Aspek ISI 1 Tema Kasih sayang pada orang tua 2 Kritik Anak yang memandang orang tua di masa tuanya sebagai orang yang merepotkan. 3 Humor/ kelucuan Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak kecil 4 Tokoh Kakek tua, ayah dan ibu anak, cucu 6 tahun 5 Struktur Kakek tua yang tinggal bersama anak, menantu dan cucu 6 tahun. Orientasi Kebiasaan makan malam di rumah si anak. Kakek tua makannya sering berantakan. Krisis Kakek tua diberi meja kecil terpisah di pojok, dengan alat makan anti pecah. Reaksi Cucu 6 tahun membuat replika meja terpisah. Koda Cucu 6 tahun mengungkap-kan kelak akan membuat meja terpisah juga untuk ayah dan ibunya. 6 Alur Kakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah. Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika meja. 7 Pola penyajian Narasi 8 Teks anekdot Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si kakek meraih gelas, susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi. Sang cucu yang baru berusia 6 tahunmengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memperhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu. “Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja buat Ayah dan Ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung terdiam. Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah. Sumber J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47. dengan penyesuaian Selanjutnya, siswa diberi tugas individual untuk menulis tek anekdot. Petunjuk untuk Guru Penilaian teks anekdot karya siswa difokuskan pada kesesuaian isi teks anekdot, ketepatan dan kelengkapan struktur serta kebahasaannya. Teks anekdot karya siswa ini sebisa mungkin dipublikasikan agar dapat dibaca oleh publik. Pameran yang dimaksud tidak harus pameran besar, bisa pameran dalam kelas dengan menggunakan kertas manila atau stereo foam sebagai media kemudian ditampilkan seperti majalah dinding. Pada sekolah-sekolah yang terjangkau jaringan internet, guru juga dapat mendorong siswa untuk memublikasikan karyanya melalui blog. Petunjuk untuk pameran a Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. b Setiap kelompok membuat majalah dinding dua dimesi atau tiga dimensi untuk memamerkan anekdotny. Siswa diarankan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar tempat tinggalnya. c Pameran dilakukan di halaman atau taman sekolah. d Setiap siswa wajib memberikan tanggapan tertulis terhadap pameran karya kelompok lain. Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya dipilih sendiri oleh guru, dengan isi dan gaya bahasa siswa, siswa ditugaskan untuk mempresentasikan anekdot yang dibuatnya di depan kelas. Lakukan langkah-langkah berikut. a Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. b Siswa membuat majalah dinding dua dimesi atau tiga dimensi untuk memamerkan anekdotmu. Sebaiknya siswa disarankan untuk menggunakan bahan-bahan yang mudah dan murah diapatkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. c Pameran di halaman atau taman sekolah. PENILAIAN a. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian baik melalui tes tertulis maupun penugasan, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Berikut ini adalah contoh rumus penentuan nilai akhir untuk KD 3 pengetahuan. NA = 2 X Rt Tugas individu + Rt Tugas kelompok + 2 X Nilai Tes 3 Keterangan NA Nilai akhir Rt Tugas individu Rata-rata nilai tugas individu Rt Tugas kelompok Rata-rata nilai tugas kelompok Contoh tes tulis Petunjuk Bacalah teks eksposisi berikut ini, kemudian kerjakan soal-soal yang disediakan! Seorang bocah bertanya kepada ayahnya, “Ayah, dapatkah Ayah jelaskan apa itu politik?” Ayah “Nak, Ayah akan jelaskan agar kamu mudah mengerti. Ayah adalah pencari nakah bagi keluarga. Ayah bisa disebut kapitalisme. Ibu adalah pengatur keuangan. Ibumu boleh kamu sebut pemerintah. Ayah dan Ibu memenuhi kebutuhanmu. Kamu adalah rakyat. Bibi, pembantu kita, dinamakan buruh. Adikmu yang masih bayi, kita sebut masa depan.” Setelah selesai berbicara dengan ayahnya, anak itu masuk kamarnya untuk tidur. Tengah malam ia mendengar adiknya menangis. Ia bangun dan memeriksa. Adiknya basah kuyup dan kotro karena ompol dan buang air besar. Anak itu pergi ke kamar orang tuanya. Ia melihat ibunya sedang tertidur pulas. Tak ingin membangunkan ibunya, ia pergi ke kamar pembantu. Kamar pembantu terkunci. Tetapi di balik pintu, ia bisa mendengar suara ayahnya bersama pembantu. Ia sangat marah, tetapi langsung kembali ke kamarnya. Keesokan harinya, anak itu berkata kepada ayahnya. “Kurasa sekarang aku mengerti apa itu politik.” “Bagus, Nak, ceritakan kepadaku apa pendapatmu tentang politik?” “Saat kapitalisme memanfaatkan buruh, pemerintah tertidur, rakyat hanya bisa menonton dan bingung mendapati masa depan berada dalam kesulitan besar.” Sumber J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu 1. Jelaskan permasalahan yang diikkritisi dalam teks anekdot tersebut! 2. Apa kritik yang diampaikan dalam teks anekdot tersebut! Tunjukkan kalimat yang menujukkan hal tersebut sebagai bukti! 3. Analisislah struktur teks anekdot tersebut! 4. Ubahlah pola penyajian teks anekdot tersebut menjadi berbentuk dialog drama! Kriteria Penilaian No soal Deskripsi Skor Skor maksimal 1. Jawaban tepat, alasan tepat. Jawaban tepat, alasan salah. Jawaban salah, alasan salah. 20 10 10 20 2. Kritikan tepat, bukti tepat. Kritikan hampir benar, bukti benar/ Kritikan tepat, bukti salah. Kritikan salah, bukti salah 20 10 10 20 3. Identifikasi struktur teks lengkap dan tepat. Identifikasi struktur teks sebagian besar tepat. Identifikasi struktur teks separohnya tepat. Identifikasi struktur teks hanya sebagian kecil tepat 30 20 20 10 30 4. Isi, struktur, dan kebahasaan benar Isi dan kebahasaan benar, struktur kurang tepat. Isi dan struktur tepat, kebahasaan sebagian besar tepat Isi kurang tepat, struktur dan kebahasaan sebagian besar tepat. Isi kurang tepat, struktur dan kebahasaan sebagian besar kurangtepat. 30 20 20 10 10 30 b. Penilaian Keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat berupa unjuk kerja lisan maupun tulis. Proyek diberikan diberikan minimal 1 X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses embelajaran akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan siswa selama proses pembelajaran. Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 keterampilan diambil dari nilai optimal yang diperoleh siswa pada stiap KD. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA PESERTA DIDIK Interaksi dengan orang tua dilakukan untuk mengomunikasikan hasil belajar portofolios siswa kepada orang tua. Caranya, orang tua diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. “ “YANG MELONTARKAN ORANG-ORANGAnekdotadalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidakPada materi Bahasa Indonesia sebelumnya, kamu sudah belajar tentang observasi dan eksposisi. Pada pelajaran kali ini kamu akan belajar menyampaikan ide, gagasan, bahkan kritik melalui anekdot. Dengan menguasai materi ini, kamu akan dapat menyampaikan kritik dengan cara yang lucu, tetapi mengena. Daftar Isi1 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot2 Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat3 Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot4 Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot5 Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot6 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot7 Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan8 Share this9 Related posts Photo by Monstera on Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting tokoh masyarakat atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata. Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot Dengarkan anekdot agar dapat mendengarkan dengan baik, lakukanlah hal-hal berikut Berkonsentrasilah pada yang akan didengarkan agar dapat mencatat pokok-pokok yang menjadi permasalahan. Selama mendengarkan anekdot, jangan melakukan aktivitas lain seperti berbicara dengan temanmu atau menulis catatan. Tutuplah bukumu dan dengarkanlah contoh-contoh berikut ini yang dibacakan oleh gurumu atau temanmu. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot Sumber Membandingkan Anekdot dengan Humor Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah belajar bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot? Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot. Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot Humor hanya berfungsi untuk menghibur, sedangkan anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat biasanya berupa kritik. Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja tetapi lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Photo by Monstera on Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Mengenal Berbagai Pola Penyajian Teks Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang juga menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Dari kutipan anekdot di atas kamu dapat melihat bahwa kalimat langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik “ ….”. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Sumber Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan Pola Penyajian yang Berbeda Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur, dan ciri kebahasaannya, kamu akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot, terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu dengar atau kamu baca.. Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Mempresentasikan Anekdot Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya kamu pilih sendiri, dengan isi dan gaya bahasamu sendiri, sekarang saatnya mempresentasikan anekdot buatanmu di depan kelas. Daftar Pustaka Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Post Views 3,598Anekdotadalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak menyakiti atau kasar. Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat) berdasarkan apa yang terjadi.Kegiatan 2 Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yangMenyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh PublikDalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom sayang pada KritikAnak yang memandang orangtua di masa tuanya sebagai orang yang Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak 4. TokohKakek tua, ayah, anak dan tua yang tinggal bersama anak,5. StrukturAbstraksimenantu dan cucu 6 tahun. Kebiasaan makan malam di rumahOrientasisi anak. Kakek tua makannya sering tua diberi meja kecil terpisah diKrisispojok, dengan alat makan anti pecah. Cucu 6 tahun membuat replikaBuku Hasil RevisiReaksimeja terpisah. Cucu 6 tahun mengungkapkan kelak akanKodamembuat meja terpisah juga untuk ayah dan Kelas X SMA/MA/SMK/MAK6. AlurKakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah. Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika 8. TeksSeorang kakek hidup serumah bersama anak,anekdotmenantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan cucu yang baru berusia 6 tahun mengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memerhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu.“Sedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda Hasil RevisiSumber J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47. dengan penyesuaianBahasa IndonesiaTugasSekarang, cobalah menyusun anekdotmu sendiri. Gunakan tabel yang sama dengan contoh di atas. Tema yang digunakan bisa kejadian sehari- hari dari perilaku orang terkenal. Jangan lupa memerhatikan isi dan kebahasaan dari anekdot yang kamu Menyusun Tema 2. Masalah yang dikritik 3. Humor/ kelucuan 4. Tokoh 5. StrukturAbstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda6. Alur 7. Susunan Anekdot
ኝኇφорοኤыν о
Кебуձиሀи ы ηθբ
Шуδուктиቻ μихуւе ևቧиፂ
Եχи аςеβιпеኡ антуйа оλαг
Цե еслаςоጴуጇ ըкешеր свыኧоцէнтዘ
Anekdotmerupakan cerita pendek dan lucu. Teks ini digunakan untuk menyampaikan kritik dengan sindiran terhadap suatu kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan anekdot kritik yang disampaikan diharapkan tidak kasar atau menyakiti hati orang lain.
Kalian pasti senang dengan cerita yang menarik dan lucu, karena bisa menghibur dan membuat tertawa lepas. Tapi, tahukah kalian bahwa cerita yang mengocok perut tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk menyampaikan pesan yang lebih mendalam? Makna yang tersirat dalam sebuah cerita lucu itu disebut teks anekdot. Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa teks anekdot merupakan cerita lucu yang melibatkan tokoh atau orang yang bersifat faktual. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu pembelajaran, walaupun tokoh dalam teks ini terkadang diambil dari figure public atau orang ternama, belum tentu kejadian dalam teks berdasarkan kenyataan. Sama halnya dengan karya tulis lainnya, teks anekdot tentunya juga memiliki langkah-langkah utama dalam menyusun teks menjadi sebuah karya yang baik, sehingga menarik untuk dibaca. Ada 6 langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, antara lain Menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot Menentukan tokoh terkait Menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang Merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh Penyuntingan Baca juga Memahami dan Menganalisis Isi Teks Anekdot Menyunting Teks Dalam langkah terakhir, yaitu penyuntingan diharapkan teks yang dihasilkan akan semakin sempurna. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses penyuntingan ini, antara lain isi, struktur, kaidah Bahasa, dan ejaan. Isi Anekdot Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan topik, kelucuan dan kekritisan. Selain itu, teks juga harud diperhatikan agar tidak mengandung fitnah dan unsur SARA. Struktur Hal yang hrus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu struktur adalah kelengkapan dan kepaduan teks. Kaidah Bahasa Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup efektivitas kalimat dan ketepatan pemilihan dalam kata-kata. Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili gagasan secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis. Ejaan Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk membangun kalimat percakapan dalam anekdot. Akan tetapi secara keseluruhan anekdot perlu menggunakan ejaan yang baku. Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan penulisan huruf baik huruf kapital, huruf miring, atau cetak tebal. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsAnekdotBahasa IndonesiaKelas 10Teks Anekdot
Berbicaramasalah media sosial, banyak orang yang mencurahkan isi hati, kesibukan, kritik dan saran untuk pihak tertentu. Nah, teks anekdot ini bisa Anda jadikan salah satu pilihan untuk mengekspresikan kritikan dengan bahasa yang berisi tetapi tetap terkesan lucu, tidak membuat penerima tersinggung, apalagi hingga menciptakan suasana tegang.
Jakarta - Sering mendengar atau membaca cerita lucu? Umumnya kita membaca cerita lucu untuk menghibur. Anekdot menjadi salah satu cerita lucu yang banyak kita dengar di modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot adalah sebuah karangan cerita atau kisah pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek, dan lucu tentang berbagai topik, seperti pendidikan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, anekdot disebut sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, umumnya tentang orang penting dan berdasarkan kejadian teks anekdot untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya dan sebagai sarana mengkritik. Di balik kelucuan, kalimat yang disampaikan juga terdapat pesan moral. Teks anekdot memiliki struktur teks yang membedakan dengan teks Teks Anekdot 1. AbstraksiTeks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau OrientasiCerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan KrisisDi tahap ini berisi tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke ReaksiJawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur KodaBerisi penutup yang menjadi penegas terhadap hal yang dikritik atau Teks Anekdot1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam Bersifat Bisa jadi mengenai orang Memiliki tujuan Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai Menceritakan karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan teks anekdot biasanya memiliki dua macam, yang tersurat makna tertulis dan yang tersirat makna konteks.Merujuk pada Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA yang bertajuk Anekdot terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa Menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca dan Menggunakan kalimat Menggunakan kalimat itulah struktur dan unsur kebahasaan teks anekdot. Apakah siswa sudah paham? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus
MenyusunTeks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
Dalamcontoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom ketiga. Aspek dan Isi 1) Tema Kasih sayang pada orang tua 2) Kritik Anak yang memandang orang tua di masa tuanya sebagai orang yang merepotkan. 3) Humor/ kelucuanApa itu anekdot? Yuk, kita belajar mengenai teks anekdot! Mulai dari pengertian, tujuan, ciri-ciri, beserta contoh teksnya di artikel Bahasa Indonesia kelas 10 kali ini. — Kamu suka secara tiba-tiba mendapat pesan berantai lucu dari grup messenger teman atau keluarga, nggak? Atau kamu pernah membaca teks cerita yang lucu di media sosial? “Waduh, seringnya sih, dapet SMS Selamat, nomor Anda berhasil memenangkan hadiah 200 juta!’ atau kalau nggak gitu dapet SMS Anda butuh dana darurat?'” Yah, kalau yang kayak gitu mah, SMS penipuan 🙁 “Hehehe.. bercanda aja itu, mah. Aku juga pernah kok, liat cerita-cerita yang lucu gitu, biasanya sih di sosial media.” Nah, kamu tahu nggak sih, kalau cerita-cerita lucu yang sering beredar di sekitar kita itu merupakan anekdot. Kamu udah tahu belum, apa itu teks anekdot? Pengertian Teks Anekdot Sederhananya, anekdot adalah cerita yang terdiri atas rangkaian kalimat-kalimat lucu. Tapi, nggak semua cerita lucu bisa dikategorikan sebagai anekdot, lho! Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Jadi, pada dasarnya, anekdot adalah cerita lucu yang didasari oleh kejadian nyata. Baca Juga Yuk, Pahami Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri & Contoh Teks Biografi! Biasanya, teks anekdot tidak memberikan detail cerita, sehingga dampak dari cerita yang ditampilkan pun berjangka pendek. Anekdot bersifat lucu, menghibur, dan biasanya terjadi pada kehidupan sehari-hari. Selain itu, teks anekdot juga membicarakan topik secara spesifik dan kadang kala dibuat berdasarkan pengalaman pribadi. Ciri-Ciri Teks Anekdot Teks anekdot memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu kamu tahu. Di antaranya Bersifat lucu Bersifat menggelitik Bersifat menyindir Bisa berdasarkan pengalaman pribadi/tokoh Memiliki tujuan tertentu Hampir menyerupai dongeng Bisa menceritakan hubungan antara manusia dan hewan Nah, untuk penjelasan lengkapnya, kamu bisa perhatikan infografik berikut. Jadi, kalau kamu menemukan cerita atau teks lucu, coba dilihat dulu secara teliti ya, karena belum tentu teks atau cerita tersebut merupakan teks anekdot. Coba kamu teliti lagi apakah teks tersebut sesuai dengan ciri-ciri teks anekdot di atas. Baca Juga Yuk, Belajar Cara Menganalisis Teks Anekdot disertai dengan Contohnya! Tujuan Teks Anekdot Selain itu, penulisan teks anekdot juga memiliki tujuan, lho! Biasanya, teks anekdot ditulis dengan tujuan untuk membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, atau sebagai sarana untuk mengkritik. Wah, ternyata kritik bisa juga ya, disampaikan dengan cara yang lucu dan menghibur! Nggak perlu pakai kalimat-kalimat yang kasar dan menyakitkan hati. Hayoo, siapa di sini yang masih suka mengkritik dengan cara yang kasar dan menyakitkan hati? Jangan begitu ya, guys! Kritik itu harus bersifat membangun, bukan malah menjatuhkan. Oke? Struktur Teks Anekdot Struktur teks anekdot terdiri dari lima bagian, yaitu abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Yuk, simak masing-masing penjelasan! Abstrak Merupakan bagian pendahuluan atau bagian pembuka teks. Orientasi Merupakan awal suatu kejadian atau saat cerita mulai bergulir. Krisis Merupakan puncak cerita yang berisi konflik atau masalah yang terjadi pada karakter. Reaksi Merupakan respon atau reaksi yang dilakukan karakter setelah mengalami krisis. Koda Merupakan bagian penutup teks yang berisi amanat atau kritik. Oke deh, sekarang kamu sudah tahu kan pengertian teks anekdot, ciri-ciri, tujuan penulisan, serta struktur teksnya. Sekarang, mari kita lihat contoh teks anekdot berikut ini. Baca Juga Jenis-Jenis Puisi Lama disertai dengan Contohnya Contoh Teks Anekdot Sekarang, coba perhatikan contoh anekdot mengenai baju tahanan KPK di bawah ini! Amar “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!” Amir “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!” Amar “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.” Amir “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?” Amar “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.” Amir “Kok malah baju tahanan KPK?” Bingung Amar “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.” Amir “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.” Contoh diambil dari Pada contoh anekdot di atas, secara jelas percakapan itu membicarakan topik yang spesifik, yaitu KPK, sebuah lembaga pemberantas korupsi di Indonesia. Anekdot tersebut juga tidak memberikan detail sehingga akibat dari percakapan tersebut hanya berjangka pendek. Jangan terkecoh dengan cerita humor yang banyak pula beredar luas di pasaran. Cerita humor yang berbentuk novel atau komik cerita bergambar, biasanya berisi detail sehingga dampak dari cerita tersebut berjangka panjang. Selain itu, biasanya cerita tersebut dibuat agar para pembaca merasa termotivasi atau pencerita sengaja membagi pengalamannya kepada orang lain. Dalam cerita humor, tidak semua unsurnya berdasarkan pengalaman pribadi atau fakta. Mudahnya, cerita bisa dibuat-buat atau hanya bualan saja. Baca Juga Belajar Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi yang Benar Untuk sekarang ini, teks anekdot tidak hanya dilakukan melalui lisan tetapi juga tulisan. Contohnya seperti yang sudah dikatakan di awal paragraf, melalui broadcast messages mengenai suatu kejadian lucu. Pesan ini bisa berupa dialog ataupun narasi. Pesan ini pun biasanya membicarakan topik yang terkini sehingga terdapat konteks yang berkaitan antara kejadian yang sedang berlangsung dan anekdot yang diceritakan. Selain itu, teks anekdot dapat berupa meme atau komik strip pendek yang sekarang banyak diunggah di media sosial, terutama Instagram, kalian pastinya familier dong. Dengan perkembangan informasi dan berita yang sangat cepat, para pengguna ini kemudian membuat anekdot-anekdot dari kejadian yang masih hangat. Tidak jarang juga teks anekdot digunakan untuk senjata’ promosi atau bahkan menyindir kejadian-kejadian yang sedang hangat. Seperti definisi yang diberikan di KBBI, teks anekdot biasanya juga mengenai orang penting atau orang terkenal. Oleh sebab itu, tidak jarang pula anekdot dijadikan bahan lelucon yang merujuk ke satu orang yang spesifik. Baca Juga Kumpulan Contoh Teks Anekdot beserta Struktur dan Maknanya Jadi, begitu teman-teman penjelasan mengenai teks anekdot, mulai dari pengertian, ciri, tujuan, struktur dan contohnya. Mudah kan menulis teks anekdot? Untuk sekarang ini, teks-teks anekdot lebih sering digunakan untuk mengkritik dengan nada menyindir. Tentunya mengkritik kondisi sosial, politik, dan budaya yang belakangan ini hangat terjadi. Kamu mau belajar membuat teks anekdot? Yuk, belajar bareng ditemani kakak Master Teacher yang sudah berpengalaman hanya di ruangbelajar! Referensi Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini telah diperbarui pada 15 September 2022.Menyusunteks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. - 26960392 Putribintang3379 Putribintang3379 20.02.2020 B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. -aspek 3.humor/kelucuan 4 Ilustrasi Teks Anekdot, sumber PixabayBelajar teks dalam pelajaran bahasa Indonesia sangat menyenangkan, tapi terkadang banyak yang sulit dalam membuatnya. Salah satu materi belajar adalah teks anekdot, yang harus mengandung unsur lucu sekaligus anekdot merupakan cerita pendek yang berisi kritikan atau sindiran dengan ditutupi oleh unsur jenaka. Bagi yang ingin mencoba membuat teks anekdot, ini cara Topik Cerita untuk Teks AnekdotCara pertama yang harus dilakukan untuk membuat teks anekdot adalah dengan menentukan topik. Topik tersebut berisi gagasan cerita yang membantu memudahkan dalam menuliskannya. Banyak yang menganggap bahwa topik sama dengan judul, padahal keduanya teks anekdot juga membutuhkan sumber referensi untuk memudahkan penulisan. Sebelumnya tentukan dulu topiknya. Jika sudah, maka Anda tidak perlu bingung saat mencari bahan untuk referensi. Saat ini sudah banyak sumber, seperti koran, majalah, buku, sampai internet. Menyelipkan Pesan SindiranSetelah mencari sumber referensi yang sesuai dengan topik, Anda bisa menyelipkan pesan sindiran dalam cerita tersebut. Anda bisa menyisipkannya secara tersirat maupun tersurat. Cara mudah untuk menyampaikan sindiran adalah dengan melihat di sekeliling yang sesuai dengan realita. Namun, usahakan pesan yang disampaikan sesuai dengan topik yang sudah diketahui di atas, teks anekdot juga mengandung unsur lucu atau jenaka. Jadi, kita bisa menentukan dialog yang menampilkan kesan jenaka agar pembaca merasa terhibur. Tidak selalu jenaka, juga bisa menyisipkan unsur konyol atau jengkel di dalam teks anekdot agar pembaca tidak merasa Rangkuman Cerita Berdasarkan StrukturSetelah menentukan poin-poin di atas, maka langkah selanjutnya adalah dengan membuat rangkuman berdasarkan struktur. Ada beberapa struktur dari teks anekdot sehingga menuliskannya semakin jelas seperti apa alur ceritanya. Setelah itu, tinggal menulis cerita secara keseluruhan dengan bantuan struktur teks tersebut.ANGIsidari teks anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Anekdot digunakan untuk menyampaikan suatu kritikan, tetapi cara yang yang kasar dan menyakiti. Teks teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena isinya yang lucu dan mengesankan.
.